Kamis, 01 Agustus 2019

SUKACITA DARI KESABARAN EMILIANO MARTINEZ (Oleh : Tirta Indah Perdana) Followers GRI


SUKACITA DARI KESABARAN EMILIANO MARTINEZ


Bermain di klub sepakbola elit di Eropa adalah impian semua pesepakbola di muka bumi, tak terkecuali Arsenal. Arsenal adalah salah satu klub teratas di Inggris. Meskipun prestasinya belum terlalu melimpah, Arsenal masih menjadi magnet bagi pesepakbola dunia, khususnya bagi pemain muda. Klub ini menyediakan ruang bagi pemain muda untuk mengembangkan diri dan bila berprestasi di klub akademi, bisa dipromosikan di tim utama. Kesempatan untuk promosi lebih terbuka dibanding klub teras lain seperti Chelsea dan Manchester City, karena kedua klub ini lebih sering membeli pemain bintang dari klub lain. Tak heran pemain akademi kedua klub ini kerap pindah di usia matang karena minimnya jam terbang di tim utama, meskipun secara prestasi lebih mentereng dari Arsenal beberapa tahun terakhir
.
Pemikiran ini diamini oleh Emiliano Martinez. Emi, sapaan akrabnya, dipinang Arsenal dari Independiente, klub Argentina pada 1 Juli 2010. Emi tidak langsung masuk tim utama Arsenal, melainkan ditempatkan di tim akademi U-18 terlebih dahulu, mengingat usianya waktu itu masih 17 tahun. Mustahil masuk tim utama, sudah ada tiga nama yang mengisi posisi mistar, yakni Manuel Almunia, Lukasz Fabianski, dan kiper baru Wojciech Szczęsny yang mengetik namanya saja harus copy-paste dari Google. Belum lagi Jens Lehmann yang sempat kembali dari pensiun gara-gara badai cedera yang menimpa Arsenal waktu itu.

Butuh waktu bagi pemain muda seperti Emi untuk bermain di tim utama setidaknya dua sampai tiga tahun.  Sempat dipinjamkan ke Oxford United, Martinez akhirnya melakoni debutnya di tim utama Arsenal di ajang Piala Liga Inggris pada 26 September 2012 menjamu Conventry City di Emirates Stadium. Arsenal menang telak dengan skor 6-1. Kemudian Martinez dipercaya oleh Arsene Wenger sebagai kiper khusus ajang Piala Liga. Wenger memang sering menjadikan ajang ini sebagai ajang unjuk gigi pemain akademi klub. Petaka bagi Emi terjadi di babak selanjutnya ketika Arsenal melawat ke Majedski Stadium bersua Reading. Arsenal diberondong 4 gol di babak pertama sebelum melakukan comeback luar biasa sehingga menang di akhir laga dengan skor 7-5. Di antara 5 gol yang bersarang di gawang Arsenal, salah satunya terjadi akibat blunder Emi, tepatnya gol ketiga. Berawal dari sepak pojok untuk Reading, para pemain Arsenal berusaha membuang bola ke depan sekaligus melakukan serangan balik. Namun usaha itu sirna karena pemain Reading sudah siap menyergap bola kembali di depan kotak penalti Arsenal. Bola kemudian diumpan ke Leigertwood yang kemudian melakukan sedikit penetrasi di half-space kanan Arsenal. Leigertwood iseng menembak bola ke gawang Arsenal yang kemudian langsung sigap ditepis Emi. Apesnya, bola yang ditepis tetap bergulir ke gawang sendiri. Skor 3-0 untuk Reading.

Melihat pertandingan ini, penulis sangat menyayangkan proses gol yang terjadi. Namun bisa dimaklumi karena yang tampil adalah pemain muda yang masih belum stabil permainanya. Kadang bisa tampil sangat baik, namun di waktu lain tampil sangat buruk. Selain itu pengalaman juga masih minim. Musim berikutnya 2013/2014, Emiliano masih belum mendapat kesempatan tampil di tim utama. Arsenal justru membeli Emiliano Viviano dari Palermo sebagai pelapis Fabianski, dan Szczęsny. Alhasil, Emi dipinjam kembali ke Sheffield Wednesday. Wenger tampaknya masih belum percaya dengan kemampuan Emi, sehingga perlu “disekolahkan” dahulu.

 Akhirnya yang ditunggu telah tiba. Emi dimasukkan Wenger ke dalam tim utama sebagai kiper ketiga pada musim 2014/2015. Fabianski hengkang ke Swansea City. Kiper kedua diserahkan kepada kiper timnas Kolombia yang tampil gemilang di Piala Dunia 2014, David Ospina. Ospina akan menjadi pelapis Szczesny yang semakin matang. Emi hanya tampil 4 kali pada musim ini di Liga Primer. ”Kiper kedua aje jarang tampil, apalagi kiper ketiga, tua di bangku cadangan gue“, mungkin begitu piker Emi. Dia dipinjam kembali oleh Rotterham United selama satu bulan dari Maret hingga Mei 2015.

 Musim berikutnya semakin pelik bagi Emi, karena pada musim panas 2015 Arsenal membeli Petr Cech dari Chelsea seharga 14 juta Euro. Kita semua tahu bahwa Cech adalah kiper hebat dan berpengalaman. Ada tiga kiper hebat yang berebut satu posisi utama. Jika penulis menjadi Emi, penulis pasti memilih hengkang karena tiga kiper yang bersaing adalah kiper berkualitas. Ospina menjadi andalan di Liga Primer, Szczesny membawa trofi piala FA, Cech kenyang pengalaman dan punya mental juara. Korban dari persaingan ini adalah Szczesny yang dipinjamkan ke AS Roma selama dua musim. Emi? Dia kembali dipinjamkan ke Wolverhampton Wanderers selama satu musim. Sabar sekali Emi ini
.
Pada musim 2016/2017 tidak ada klub yang mau meminjam Emi sehingga harus siap menjadi kiper ketiga di bawah bayang-bayang Cech dan Ospina. Musim ini Emi hanya tampil dua kali di Liga Primer dan tiga kali pada Piala Liga. Musim berikutnya Emi “sekolah” ke Klub La Liga Spanyol, Getafe. Padahal sempat bermain gemilang ketika menahan dua algojo Bayern Muenchen pada adu penalti di ajang International Champions Cup (turnamen pramusim) 2017 yang berujung kemenangan Arsenal. Di Getafe Emi juga masih jarang tampil. Emi hanya tampil selama 4 pertandingan di La Liga. Akhir musim 2018, Emi mudik ke Inggris. Saat Emi pulang ke Inggris, Arsenal sudah berganti pelatih. Arsene Wenger yang mengabdi di klub selama 22 tahun menanggalkan jabatannya sebagai pelatih. Kemudian kursi pelatih dipercayakan pada Unai Emery. Tapi Emi masih belum bisa masuk tim utama. Bernd Leno didatangkan dari Bayer Leverkusen sebagai pelapis Cech yang masih bertahan. Emery juga belum yakin dengan kemampuan Emi. Mungkin dilihat dari caps yang minim pada musim-musim sebelumnya.

Akhirnya Emi dipinjamkan lagi, lagi, dan lagi. Emi “sekolah” lagi ke Reading yang memberinya petaka dulu dengan status pinjaman. Sepertinya Emi belajar banyak ketika tampil sebagai pinjaman di klub-klub Championship (divisi dua Inggris). Total 50 caps ditorehkan ketika Emi bermain di klub-klub Championship, dari Sheffield Wednesday (11); Rotterham United (8); Wolves (13) hingga Reading yang berani memainkan Emi paling sering dengan 18 caps. Di sinilah Emi ditempa mental dan kemampuannya oleh klub-klub kasta kedua Inggris. Bagaimana waktu yang tepat untuk mengoper bola kepada kawan, bagaimana menghalau bola tembakan lawan dengan aman, bagaimana mengantisipasi umpan silang, dan sebagainya.

Gayung pun bersambut. Cech memutuskan pensiun dan kembali ke Chelsea sebagai pelatih kiper. Ospina yang sejak awal musim 2018/2019 dipinjamkan ke Napoli, mempermanenkan statusnya di sana. Kini tinggal tersisa Leno. Unai Emery kini tampak siap memainkan Emi sebagai kiper kedua di musim 2019/2020 setelah beberapa waktu lalu mengatakan di konferensi pers bahwa Emiliano Martinez menjadi kiper kedua pelapis Leno. Emi selalu dimainkan di laga pramusim bergantian dengan Leno. Dari penampilannya selama pramusim, Emi tampil cukup baik. Emi sangat unggul di bola udara dan memiliki reflek yang sigap dan tegas. Salah satu momen terbaik adalah saat membendung tembakan Serge Gnabry  dari luar kotak penalti saat melawan Bayern Muenchen.

Dengan tinggi 194 cm dan usia 26 tahun, serta kontrak yang terikat hingga 30 Juni 2022. Kesempatan Emi untuk mengembangkan karir di tim utama masih terbuka lebar. Emi dan Leno akan bahu membahu mengawal gawang Arsenal di tengah kompetisi yang padat. Ada empat turnamen yang diikuti Arsenal nantinya : Liga Primer, Piala FA, Piala LIga, dan Europa League. Kesempatan emas ini tidak boleh disia-siakan Emi. Tempaan di Championship menjadi modal berharga mengarungi musim depan. Dengan kokohnya palang pintu terakhir ini, diharapkan Arsenal bisa mengangkat setidaknya satu trofi. Selain itu, mendapat tempat di tim utama juga bisa membuat Emi dilirik oleh tim nasional Argentina. Apalagi Argentina saat ini butuh pertahanan yang kuat, dan salah satunya ada di pundak Emi. Patut ditunggu aksi Emi musim depan.

Dari Emiliano Martinez kita belajar, bahwa kesabaran itu membuahkan hasil. Setelah penantian yang panjang selama sembilan tahun akhirnya Emi masuk tim utama Arsenal. Kesabaran Emi bagaikan air sungai yang mengalir ke laut. Dari mata air di pegungungan terus berjalan dan mengalir melewati lika liku kehidupan. Walaupun banyak yang menghalangi air tetap tidak berhenti, meskipun alirannya menjadi lambat. Air terus mengalir sampai mandapatkan celah dan terus berjalan, hingga akhirnya sampai ke hilir dan sampai di laut. Laut adalah tim utama Arsenal, dan akhirnya Emi sampai di sana. Pengalaman hidup Emi menjadi pelajaran bahwa kesabaran dibarengi keteguhan hati akan membuahkan hasil. Buena Suerte, Emi!
Referensi :

 

Senin, 01 Juli 2019

Rules FPL x GRI Season 19/20

  1. Follow sosmed GRI (Twitter,LINE,IG) terserah pilih salah satu
  2. Follow Akun FPL x GRI di twitter
  3. Follow akun sosmed partner kami yang menyediakan hadiah untuk kalian tentunya di @budiwib_bw
  4. Wajib menggunakan pemain Arsenal selama satu season penuh, tidak boleh menjual pemain Arsenal dalam kondisi apapun
  5. Harus ada 3 pemain Arsenal WAJIB !
  6. Tidak ada larangan menggunakan pemain dari tim manapun.
  7. 1 orang hanya boleh menggunakan satu akun
  8. Tag teman kalian sebanyak-banyaknya, jika sudah sesuai rules, mention twitter FPL GRI dengan Nama manajer - nama team (contoh) Alex Iwobi - Fisherman FC
  9. Untuk sementara hadiah hanya untuk peringkat 1&2 di akhir musim (jika ada hadiah lain info segera menyusul)
  10. FPL x GRI season ini Gratis tentunya, kami tidak bertanggung jawab jika ada oknum-oknum yang meminta biaya untuk FPL ini, karena kami sudah mengungumkan gratis.

Kamis, 23 Mei 2019

Perlukah Menambah Bek Tengah ?

Kemarin kita telah mengupas posisi penjaga gawang di Arsenal yang menyisakan Leno, dan kepulangan Martinez. Kemudian posisi bek kanan yang menurut saya sedikit ada celah yang justru lebih berbahaya jika tidak disadari oleh Emery. Dan sekarang kita akan sedikit berbicara bek tengah Arsenal yang di rasa “kurang” solid. Emery sering juga menggunakan posisi 3 bek tengah bahkan. Untuk saat ini stok bek tengah Arsenal tersisa Lolo (Koscielny), Musti, Papa, Mavro, dan Rob Holding. Sedikit bertambah pemain centre-back Arsenal ketika Calum Chambers dalam masa peminjamanya di Craven Cottage sudah habis dan Krystian Bielik juga siap bersaing untuk posisinya di Arsenal.

Lolo dan Papa
Koscielny memilih bertahan di Arsenal ketika rekan-rekan sejawatnya memilih hengkang. Alhasil ban kapten pun kini melingkar di lenganya. Usia Lolo kini sudah menginjak 33 tahun. Performanya pun kian menurun dengan seringnya mengalami cedera. Cedera adalah juga mimpi buruk yang membuat Koscielny harus tersingkir di detik-detik akhir menjelang penentuan Skuad Timnas Perancis di Piala Dunia 2018. Dan yang ternyata Perancis berhasil menjuarai turnament 4 tahunan tersebut. Bahkan diawal musim 18/19 ini Koscielny sempat di isukan akan terdepak dari skuad Emery dan akan kembali pulang membela klub lamanya St. Lorient. LOSC Lille, Olm. Marseille, dan AS Monaco pun tak tinggal diam ketika mendengar bahwa Kos akan segera di jual. Namun pada akhirnya Lolo menolak ketiga tawaran tersebut dan memilih untuk tetap berseragam Arsenal dan fokus untuk pulih dari cedera Achillesnya saat itu. Lille pun beralih pada Jose Fonte, dan Monaco akhirnya merekrut Naldo dari Schalke. Kontrak pria kelahiran 10 September ini tersisa satu musim lagi hingga 2020. menurut kalian apakah Kos harus segera di jual untuk mendapatkan dana tambahan transfer ? atau membiarkan Kos menghabiskan masa baktinya hingga tuntas 10 tahun bersama Arsenal ?

Sedangkan untuk Sokratis, yang baru didatangkan dari Dortmund musim ini juga tidak terlalu impresif penampilanya, dan memang kedatanganya sedikit banyak sangat membantu lini pertahanan The Gunners yang carut marut. Usia papa juga sudah menginjak kepala 3. Permainan lugas Papa dalam menggalang lini belakang Arsenal juga cukup memberi rasa aman untuk para pemain belakang Arsenal lainya. Tepat 9 Juni nanti Papa bertambah 1 tahun usianya. Memang usia tak menjadikan patokan dalam setiap performa pemain. Tetapi untuk Papa, statistiknya di musim perdana untuk Arsenal juga tidak terlalu buruk. Tackle Papa musim ini juga mencapai angka 60%. Meskipun masih kalah dari jumlah rata-rata tekel Holding dan Mustafi. Mungkin Arsenal juga masih bisa mempertahankan Sokratis untuk musim depan dan Papa juga bisa menjadi mentor rekan senegaranya yaitu Dinos.

Mustafi dan Holding
Penampilan Mustafi dalam beberapa pertandingan terakhir bersama Arsenal memang mengundang banyak pertanyaan. Dimana Musti tidak bermain sesuai kapasitasnya. Beberapa kali Musti menjadi biang keladi terhadap gol yang terjadi ke gawang Leno dan Cech. Para Gooners pun juga sudah kehilangan kesabaranya terhadap Mustafi. Dimana kini Musti juga mendapat gelar “Lord” dari netijen di luar sana. Bahkan Mustafi kini levelnya juga disandingkan dengan Chris Smalling (sama-sama sering membuat blunder). Jika kita menarik ke belakang, kita mengingat dimana dulu, bahwa ketika Arsenal bermain dan Mustafi juga selalu ada di starting line-up, Arsenal adalah tim yang paling jarang kalah dan paling jarang kebobolan. Tapi musim ini semuanya berubah, ketika Mustafi tampi under performance. Inter Milan dengan tangan terbuka siap menampung Mustafi jika benar pemain Muslim ini masuk dalam daftar jual The Gunners. So, keep or Sell Musti ?

Rob Holding sendiri mengakhiri musim terlebih dahulu dari rekan-rekanya ketika Arsenal sedang away ke Old Trafford. Holding mendapat cedera ligament yang sangat parah, dan kemungkinan harus absen kurun waktu 8-9 bulan. Malang nasib Holding, dia mendapat cedera ketika sedang dalam performa terbaiknya. Musim ini sebelum cedera Holding sudah sedikit berubah menjadi bek yang tangguh dalam duel udara, Holding mencatatkan menang duel udara sebesar 70%. clearances 37, block shot on target 7, dan interceptions danger area 12x. Holding juga merupakan bek yang rajin membawa bola dengan total 3x dribble succes dan 614 umpan dan mencapai 88% umpan akurasinya. Rob kini sudah semakin matang, hanya tinggal menunggu waktu untuk Rob benar-benar pulih dan menunjukkan kapasitasnya dengan harga beli Arsenal yang hanya 3 juta Euro dari Bolton.

Dinos, Chambers, dan Bielik
Konstantinos merupakan pemain peninggalan Sven Mislintat. Namun banyak orang mengira bahwa Dinos merupakan salah satu “floop” untuk Arsenal. Dinos lebih sering bermain untuk Arsenal U-21. Postur tubuh Dinos sebenarnya bisa mengisi kekurangan dimana bek tengah Arsenal tidak memiliki bek yang cukup tinggi (Lolo 185cm, Papa 186cm, Musti 184cm, dan Rob 188cm). Akan tetapi Mavro masih terlalu muda untuk bersaing dalam skuat utama. Mavro juga minim jam terbang. Itu sebabnya Mavro masih sering dimainkan di Arsenal U-21. musim ini Mavro hanya tampil 4x di ajang Liga Inggris, usianya masih 21 tahun, mungkin Dinos bisa lebih berkembang jika di beri kesempatan untuk di pinjamkan ke klub lain dalam kurun 1-2 musim.

Calum Chambers adalah salah satu pemain yang menjadi contoh untuk Mavro. Chambers sudah 2x menerima masa peminjaman ke klub lain (Middlesbrough dan Fulham). Terakhir Calum bermain untuk Fulham. Di Fulham posisinya sering ber ubah-ubah. Namun ini sangat menguntungkan bagi Calum yang di proyeksikan bisa bermain di berbagai posisi lini belakang Arsenal. Posisi aslinya adalah bek kanan, tapi Wenger lebih suka menempatkan Chambers sebagai bek tengah. Di Fulham juga demikian, bahkan di geser sedikit kedepan menjadi gelandang bertahan. Jadi masa peminjamanya di Fulham sangat membuahkan hasil untuk penempatan posisinya. Hanya tinggal bagaimana Calum bisa menunjukkan performa terbaiknya dan bersaing bersama pemain belakang lainya. Jadi Chambers sangat membantu untuk lini belakang Arsenal di musim depan.

Satu lagi nama pemain Arsenal yang pulang dari masa peminjamanya. Bielik menjadi pemain penting di Charlton. 31 penampilan Bielik di hiasi dengan 3 gol dan 2 asis. Bielik lebih sering bermain sebagai centre-back di Charlton. Tapi Bielik juga sering di geser ke posisi aslinya sebagai gelandang bertahan. Bielik juga mungkin sudah puas di pinjamkan ke tiga klub asal Inggris (Birmingham, Walsall, dan Charlton). Bielik masih berusia 21 tahun, akan sulit jika kembali ke Arsenal dan bersaing dengan gelandang bertahan Arsenal yang ada. Nama Xhaka Torreira, dan Guendouzi sudah pasti akan menghiasi tim reguler Arsenal musim depan. Jika Bielik tak ingin bernasib seperti Elneny yang hanya menjadi bench warmer. Sebaiknya Bielik meminta untuk di pinjamkan kembali. Atau bahkan dijual, karena kontrak Bielik akan berakhir pada 2020.

Kesimpulan
Opini saya mengenai beberapa pemain diatas, yaitu, Koscielny dan Papa lebih baik dipertahankan, dan bisa menjadi mentor bagi bek bek muda Arsenal lainya.
Sedangkan untuk Mustafi, sebaiknya Arsenal sesegera mungkin menjual Mustafi karen usianya juga masih 27 dan harga yang kemungkinan akan di dapat Arsenal juga lumayan tinggi untuk seorang Mustafi “Sang Juara Dunia”. Rob Holding juga harus dipertahankan sembari menunggu masa pemulihanya.
Untuk Chambers, musim ini harus menjadi musim pembuktianya selama ini bahwa masa peminjamanya tidak sia-sia dan bisa bersaing di posisi bek tengah utama Arsenal. Untuk Dinos dan Bielik mungkin lebih baik dipinjamkan terlebih dahulu agar benar-benar mematangkan talenta yang dimilikinya. Jadi apakah Arsenal harus membeli bek tengah baru, menurut saya sendiri ya. Tetapi kembali mengingat budget Arsenal yang sangat minim. Kannemann bisa menjadi opsi yang sangat murah untuk Arsenal. Jika ingin pemain gratis ada Gary Cahill yang sangat berpengalaman di Liga Inggris. Kemudian nama-nama bek muda berbakat seperti Saliba dan Hermoso menjadi incaran klub klub top Eropa, apakah Meriam London memerlukan pemain seperti mereka ? Jadi siapa menurutmu pembelian bek tengah yang realistis untuk Arsenal ?

writer : IG @gerryknoxvillee

Sisi Kanan Yang "Sedikit" Mengkhawatirkan

Sisi Kanan Arsenal Yang “Sedikit” Mengkhawatirkan

Ketika Hector Bellerin harus menepi dengan waktu yang cukup panjang, Arsenal seperti kebingungan untuk mencari pengganti yang pas. Stephan Lichtsteiner yang di dapatkan cuma-cuma dari Juventus juga tak memberikan dampak yang signifikan bagi pertahanan Arsenal. Kemudian ada anak muda yang di paksa bermain tidak sesuai dengan posisinya. Ainsley-Maitland Niles namanya. Ketika masih bermain untuk Arsenal Youth, posisinya adalah gelandang tengah atau central-midfield lebih tepatnya. Dan masih ada Carl Jenkinson, sosok Gooner yang tak pernah di rindukan oleh fans Arsenal yang jarang mendapat kesempatan bermain. Mari kita ulas satu persatu bek kanan yang ada di Arsenal saat ini.

Hector Bellerin
Sudah 4 musim ini Hector Bellerin mengisi right back Arsenal sebagai pemain utama. Dari Debuchy hingga Chambers tak mampu menggoyahkan posisi inti Hector.

- Kelebihan : Pemain kelahiran Badalona ini memiliki keunggulan dalam kecepatan, sprint atau lari jarak pendek Bellerin tak bisa dianggap remeh, mantan rekan Bellerin, Theo Walcott yang juga memiliki keunggulan dalam lari jarak pendek, juga mengakui bahwa jika dalam latihan pesaingnya dalam melakukan sprint adalah Bellerin.
Passing juga salah satu menjadi kelebihan Hector. Rataan operan sukses Hector per pertandingan mencapai 41,32 pass. Ini juga menunjukkan bahwa Bellerin juga rajin mendapat bola dan ikut andil dalam membentuk serangan ke lini depan
Dan yag terutama adalah key pass dari Bellerin yang sering menciptakan big chances created. Musim ini Bellerin hanya tampil 19x di PL, dan menciptakan 4 big chances created.
Tackling juga menjadi salah satu senjata ampuh Hector untuk menghentikan lawan. Tackling succes Bellerin musim ini mencapai 80% dari 15 percobaanya.

- Kekurangan : Crossing menjadi salah satu hal penting untuk menjadi seorang fullback/wingback dalam mengirim umpan ke daerah kotak penalti. Crossing juga menjadi salah satu masalah besar pria bertubuh 178cm ini. Memang Bellerin menyadari kekuranganya ini. Bellerin menutupi kekuranganya ini dengan jarang memberikan umpan silang jika memang benar-benar dirasa harus melakukan umpan silang. Terbukti Bellerin lebih sering melakukan umpan-umpan datar atau cut-back. Crossing accurary pemain ber aksen British ini bahkan hanya mencapai angka 23%.
Kelemahan lain Bellerin adalah dimana dia kurang suka berduel di udara, mungkin mengingat bagaimana postur tubuh Bellerin yang tidak terlalu tinggi dari 45x percobaan, 21 duel udara yang berhasil dimenangkan.

Stephan Lichtsteiner
Stephan di datangkan dari Juventus memang di proyeksikan untuk menjadi pelapis Bellerin. Tetapi selama dia bermain untuk Arsenal, belum ada penampilanya yang berhasil memikat fans Arsenal, kecuali ketika dia sedang berduel dengan Ashley Barnes di laga penutup PL.

- Kelebihan : Tak perlu dibantah, pengalamanya bersama Juventus dalam menjuarai dan menguasai Serie A sangat luar biasa. Sosok kharismatik dari Stephan memang di kagumi banyak rekanya di Juventus. Itu juga yang di lontarkan rekan satu tim Nasionalnya, Granit Xhaka, bahwa Stephan adalah sosok yang dewasa dan melindungi teman-temanya.
Passing juga menjadi salah satu kelebihan Stephan. 480 umpan suskses selama dia bermain di PL sudah berhasil dia torehkan. Stephan juga memenangkan 22 duel udara dalam 42x percobaanya. Dan total clearances Stephan mencapai 23, yang artinya dia sering berada di saat yang tepat jika Arsneal sedang dalam posisi diserang.

- Kekurangan : Lagi-lagi crossing menjadi problem untuk Arsenal. 3% adalah presentase umpan silang Stephan dari 30 crossing yang sudah dilayangkan. Eks kapten Swiss ini juga tercatat melakukan sekali blunder yang berbuah gol untuk Arsenal
Usianya sudah 35 tahun, Stephan sudah tidak sekuat dan segesit 7/8 tahun lalu, tenaganya juga sudah tidak bisa dipaksakan untuk selalu bermain 90 menit.

Ainsley-Maitland Niles
Di gadang-gadang menjadi pemain muda sukses di Arsenal, sepertinya Niles harus rela menjadi percobaan setiap pelatih yang menangani Arenal. Ketika di era Wenger, Niles pernah di paksa bermain sebagai bek kiri. Dan kini di era Emery, Niles hanya bergeser ke kanan. Padahal dia adalah seorang central-midfield.

- Kelebihan : Ainsley adalah seorang pemain yang memiliki label Versatile. Dimana dia bisa bermain di berbagai posisi. Namun belakangan ini Ainsley lebih sering bermain di posisi bek kanan
Dribbling menjadi kelebihan Niles dalam setiap kali membantu serangan Arsenal. Niles berani melakukan tusukan-tusukan ke dalam kotak penalti lawan. Setiap pertandingan Ainsley melakukan 2x dribblie succes.
Tendangan jarak jauh Ainsley juga tidak terlalu buruk, ini adalah hal baik yang di miliki Niles dimana ketika dia juga berposisi sebagai bek, tetap berani melakukan Long-Shot. Dari 5x total shot Niles musim ini, 3 diantaranya mengarah ke gawang.

- Kekurangan : Lagi dan lagi, crossing menajdi sebuah masalah yang belum bisa ditemukan solusinya oleh Arsenal. Dari 18x umpan silang Niles, hanya 6% presentase umpan silang sukses Niles.
Disiplin adalah masalah terbesar Maitland Niles, dimana ketika Arsenal mendapat counter attack, Niles sangat lambat untuk kembali ke posisinya.
Duel udara Niles juga sangat lemah, dimana dia hanya menang 6x dari 18 aerial duel.
Carl Jenkinson
Tak banyak penampilanya musim ini. Jenkinson bisa dibilang pemain yang “cukup” senior di Arsenal. Ketika waktu masih muda, Jenkinson di perkirakan memiliki prospek yang cerah di Arsenal, dimana Jenkinson juga sukses berkompetisi dengan Bacary Sagna di posisi bek kanan. Tak banyak yang bisa saya uraikan mengenai Jenkinson, karena memang musim ini Jenko sangat minim mendapat kesempatan bermain. Mungkin ini adalah musim terakhir Jenko berseragam The Gunnes, klub favoritnya sejak masih anak-anak. Permainan terbaik Jenko adalah ketika Arsenal sedang away ke Allianz Arena, markas Bayern, dan Meriam London berhasil menang 0-2 dan Jenko terpilih sebagai man of the match .Mungkin Jenko akan menemukan kesuksesanya di luar Arenal, sudah cukup pembuktianmu selama ini kepada para Gooners. Saya yakin Jenko memiliki tempat tersendiri di hati para Gooners.

Harapan
Semoga dalam waktu dekat Arsenal bisa segera menemukan bek kanan untuk menjadi pesaing Bellerin. Kepulangan Chambers mungkin memang akan menambah kualitas lini belakang Arsenal. Tetapi Chambers sekarang lebih bergeser sebagai centre-back dan bahkan bisa menjadi gelandang bertahan.
Mungkin Arsenal bisa merekrut minimal 1 bek kanan baru, sembari menunggu Bellerin pulih.
Aaron Wan-Bissaka, 21 (Crystal Palace) bisa menjadi opsi jika The Gunners membutuhkan pemain muda, tetapi Crytal Palace sudah mematok harga yang sangat tinggi, yaitu sekitar 60 juta Euro. Mengingat Wan-Bissaka adalah pemain homeground.
Matt Doherty, 27 (Wolves) Tipe dan gaya bermain Doherty sangat mirip dengan Bellerin, dan Doherty juga bisa bermain di posisi bek kiri. Akan tetapi Doherty baru saja mengikat janji setia bersama Wolves hingga 2023. Biaya untuk menebus klausul Doherty pasti sangat tinggi.
Matteo Darmian, 29 (Manchester United) Jika ingin mengamankan budget transfer, Darmian menjadi target masuk akal. Karena status Darmian setelah bulan Juni habis adalah bebas transfer, yang dimana jika Arsenal ingin merekrut Darmian hanya tinggal membayar gaji Darmian saja. Darmian juga bisa bermain di posisi bek kanan dan kiri.

Ke tiga pemain di atas adalah murni opini atau harapan saya sendiri. Jika kalian memiliki keinginan atau pemain lain untuk bek kanan Arsenal, silahkan berkomentar dan berikan alasan kalian.

writer : IG @gerryknoxvillee

Siapa Yang Datang dan Siapa Yang Hengkang

Terdengar isu mengenai budget transfer Arsenal musim mendatang yang hanya mengeluarkan 40 juta euro. Budget yang sangat minim sekali untuk Arsenal bisa mendatangkan pemain bintang baru. Atau minimal bisa mendatangkan pemain muda berkualitas untuk mendongkrak performa tim di musim depan. Tetapi, itu hanya jika Arsenal gagal masuk ke Champions League, dengan kata lain, Arsenal harus bisa mengambil jalur prestasi dengan memenangkan Final Europa League minggu depan melawan Chelsea. Dengan memenangkan final tersebut, otomatis Arsenal lolos langsung ke Liga Champions musim depan. Dan kemungkinan budget untu belanja pemain baru juga pasti bertambah, karena Arsenal juga mendapatkan hadiah uang dari hasi juara Europa League (jika juara).
Anngaran belanja Arsenal bisa saja meningkat, namun dengan kata lain, The Gunners harus segera menjual pemain-pemain yang masih memiliki nilai jual tinggi atau pemain yang bergaji tinggi. Dengan demikian dapat mengurangi beban gaji Arsenal dan menambah pendapatan untuk transfer budget.
Arsenal sudah kehilangan Petr Cech, Danny Welbeck dan Aaron Ramsey pada akhir musim karena kontrak mereka berakhir, dengan yang terakhir menyetujui kesepakatan yang menguntungkan dengan Juventus. Ada juga laporan yang mengklaim Mesut Ozil, Henrikh Mkhitaryan, dan Shkodran Mustafi akan dijual musim panas ini. Unai Emery berharap untuk mendatangkan lima pemain baru sebagai bagian dari rencana pembangunan besar skuad utama The Gunners. Dan juga Lichtsteiner, Jenkinson yang juga diambang pintu keluar.

Target penjualan
Berhembus kabar yang sangat kencang bahwa musim depan Ozil, Mkhi, dan Mustafi tidak masuk dalam rencana Emery. Maka dari itu 3 nama tersebut dalah nama-nama yang santer diberitakan akan di jual oleh Arsenal pada musim panas ini. Ozil memiliki gaji tertinggi dengan 350.000 Euro per perkan. Beban gaji Arsenal juga sedikit lumayan berkurang dengan pensiunya Petr Cech (100.000 Euro) dan hengkangnya Danny Welbeck (70.000 Euro). Jika berhasil menjual Mkhi (180.000 Euro) dan Mustafi (90.000 Euro) akan sangan meringankan beban gaji Arsenal, namun The Gunners juga harus pandai-pandai bernegosiasi, mengingat semua pemain yang masuk target penjualan sudah bisa di katakan memiliki usia yang tua. Ozil Mkhi dan Musti sama-sama memiliki kontrak hingga 2021. Jadi masih memungkinkan untuk mendapatkan harga yang sekiranya pantas untuk ke-3 pemain ini.

Target pembelian
Emery mengatakan jika memungkinkan, Emery ingin mendatangkan 5 pemain baru untuk membangun tim baru yang di harapkanya. Nama pertama yang santer yaitu Ryan Fraser (Bournemouth). Fraser memang sedang menjadi rebutan tim-tim Liga Inggris. Fraser memiliki kisaran harga 16-20juta Euro, dan kisaran gaji Fraser sekitar 27-30ribu Euro per pekan. Fraser masih menjadi target yang masuk akal untuk Arsenal dengan kualitas yang “lumayan” mumpuni dari Fraser.
Nama kedua yang menjadi incaran Arsenal masih dari posisi sayap kiri, Nicolas Pepe (Lille). Pepe memang sudah sejak lama menjadi incaran, mulai dari Januari lalu. Hanya saja bukan hanya Arsenal yang menginginkan jasa Pepe, belakangan ini Manchester United yanjg paling kencang mendekati Nicolas Pepe. Dan yang terpenting harga Pepe sudah pasti selangit ! kisaran harga Pepe 36-40juta Euro. Harga yang sangat tinggi untuk kisaaran pemain muda.
Dan yang ke-3 adalah Walter Kannemann. Usianya sudah 28 tahun dan belum memiliki pengalaman bermain di Eropa. Untuk posisi bek tengah, nama Kannemann juga masih masuk akal untuk Arsenal, dengan kisaran harga yang tidak terlalu mahal, sekitar 4-5 juta Euro. Namun terlalu beresiko karena minim jam terbang di Eropa dan harus beradaptasi dengan sepak bola Inggris.

Unai Emery Know Best !
Terlepas dari semua isu-isu yang beredar, untuk siapa yang datang dan siapa yang pergi, saya sendiri masih sangat percaya dengan Emery, meskipun Arsenal masih sering bermain tidak konsisten, tetapi perubahan permainan di bawah Emery sangat menonjol. Untuk bersaing dengan Liverpool dan Manchester City musim depan, Arsenal benar-benar harus melakukan perubahan yang sangat signifikan. Terutama pada posisi-posisi yang sangat lemah seperti CB dan LW/LM karena memiliki banyak celah.
Bagaimana menurut kalian ? apakah masih percaya dengan Unai Emery ? menurut kalian siapa yang layak di jual ? dan siapa yang benar-benar dibutuhkan Arsenal saat ini ? ya, saya tau semua ini masih berat selama Kroenke masih berada di Arsenal, tetapi tidak ada salahnya kita berharap yang terbaik untuk tim favorit kita. COYG !

writer : IG @gerryknoxvillee

Penantian Panjang Martinez

Kepergian Petr Cech setelah final Europa League nanti menyisakan satu tempat untuk menjadi pesaing Bernd Leno dalam menjaga gawang Arsenal. David Ospina musim lalu juga sudah resmi di jual ke Napoli. Lalu siapa yang menjadi pesaing Leno untuk posisi penjaga gawang utama ?

Emiliano Martinez !
Bisa dibilang Emiliano Martinez ini kiper yang paling loyal dan sabar dalam bersaing untuk mengisi posisi di bawah mistar Arsenal. Martinez datang ke Arsenal sebenarnya sudah sejak 2010 silam. Namun Martinez bermain bersama Youth Team terlebih dahulu hingga 2012.
Martinez sudah sangat kenyang pengalaman, karena memang sudah beberapa kali di pinjamkan ke berbagai klub di Inggris. Terhitung sudah ada 6 klub yang pernah menggunakan jasanya, 5 tim asal Inggris dan 1 Spanyol (Getafe 17/18). Namun dari semua masa peminjamanya, tak sekalipun Martinez bermain lebih dari 20 laga. Ini juga memang menandakan bahwa Martinez hanya sekelas kiper kiper cadangan lainya. Image yang sudah melekat kepada Martinez sejak menjadi langganan loan Arsenal. Hanya musim 2016-2017 saja Martinez berhasil bertahan tanpa di pinjamkan, tapi tidak mendapat kesempatan sekalipun bermain untuk Arsenal.

Loan on Reading 2018/2019
Martinez kembali di pinjamkan ke Reading pada bulan Januari. DI sini Martinez benar-benar mendapat kesempatan yang layak. Hingga musim Divisi Championship berakhir, Martinez bermain 19 kali untuk Reading. Rataan save per match Martinez mencapai 4.1, itu berarti dalam setiap pertandinganya Martinez minimal melakukan 4-5 saves. Dalam 19 kali penampilanya bersama Reading, Martinez berhasil menorehkan catatan 4 kali cleansheet . Reading hanya finish di peringkat 20 dan memiliki -17 gol different.
Martinez juga sudah mengucapkan salam perpisahan kepada fans Reading, yang menandakan bahwa dia akan segera kembali berseragam Arsenal untuk musim mendatang. Kontrak Martinez juga masih tersisa 4 musim lagi bersama Arsenal

Kesabaran berbuah hasil ?
Musim depan Martinez akan kembali berseragam Arsenal. Tentu saja kali ini poisinya sedikit lebih ringan, karena praktis Martinez hanya tinggal bersaing dengan Bernd Leno saja. Mengingat musim depan Cech juga sudah pensiun, dan Arsenal butuh kiper untuk pelapis Leno yang mungkin saja sudah pasti menjadi kiper reguler untuk Arsenal di musim mendatang. Dan mungkin kiper ke 3 Arsenal musim depan akan di isi oleh Dejan Iliev, kiper 23 tahun asal Macedonia.
Apakah kesabaran Martinez kali ini akan berbuah hasil dengan kemungkinan waktu bermainya lebih banyak untuk Arsenal musim depan ? setidaknya Martinez bisa bermain di ajang FA Cup atau Carabao Cup. Dan jika Arsenal berhasil menjuarai Europa League, otomatis Arsenal juga sudah langsung lolos ke Liga Champions, yang memungkinkan Emery untuk merotasi kiper seperti di Europa League, meskipun atmosfer dari Liga Champions dan Europa League sangat jauh berbeda. Martinez benar-benar bisa menjadi pelapis Leno untuk musim mendatang.
Akan tetapi jika Arsenal tidak mendatangkan kiper baru. Sejauh ini belum ada rumor bahwa Arsenal membutuhkan kiper baru untuk pelapis Leno. Bagaimana menurut kalian ? apakah Martinez sudah pantas berada di tim reguler Arsenal ? apakah Martinez harus dipinjamkan (lagi) dan Arsenal membeli kiper baru lagi ? Martinez sekarang sudah menginjak usia 26 tahun, dimana usia yang sudah cukup matang untuk menjadi penjaga gawang utama. Semoga kesabaranmu selama ini berbuah hasil Emi !

writer : IG @gerryknoxvilee