Senin, 07 September 2020

MELIHAT KINERJA ARTETA SELAMA DELAPAN BULAN

MELIHAT KINERJA ARTETA SELAMA DELAPAN BULAN

Paruh pertama musim 2019/2020 tentunya merupakan musim terburuk yang pernah dialami Arsenal. Tujuh pertandingan tanpa kemenangan membuat Arsenal harus mendepak pelatih utamanya kala itu Unai Emery akibat performa buruk yang dialami anak asuhnya kala itu. Ljungberg yang menjadi caretaker kala itu pun tidak dapat mengangkat performa Arsenal lebih jauh lagi. Dari empat pertandingan yang dilakoninya, Ia hanya dapat meraih satu kemenangan. Wajar saja, Ljungberg memang tidak diberikan ekspetasi yang berlebih mengingat tugasnya hanya mengembalikan mental Arsenal yang sedang terpuruk. Barulah pada tanggal 20 Desember 2019, Arsenal resmi menunjuk Mikel Arteta selaku pelatih utama the Gunners.

Untuk publik Arsenal sendiri, tentu mereka sudah akrab dengan pria kelahiran Spanyol berusia 38 tahun itu. Ya, Mikel Arteta adalah mantan pemain Arsenal yang mengabdi selama lima tahun di klub London Utara itu. Dalam rentang waktu 2011-2016, Ia mencatatkan 149 penampilan dengan torehan 16 gol dan 8 assist. Tidak lupa dengan raihan dua trofi FA Cup dan dua trofi Community Shield yang ia sumbangkan ke pada the Gunners. Ia akhirnya pensiun di Arsenal pada tahun 2016 di usianya yang menginjak 35 tahun.

Setelah gantung sepatu, Arteta langsung diberi kepercayaan untuk menjadi assisten pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Dipilihnya Arteta sebagai asisten Pep tentu tidak lepas dari kenyangnya pengalaman Arteta akan sepakbola Inggris. Bila dihitung-hitung Arteta sendiri sudah bermain di Liga Inggris selama 12 tahun, memulai debutnya di Everton tahun 2004 dan berakhir di Arsenal pada tahun 2016. Ditambah, Arteta yang berkebangsaan Spanyol, tentunya membuat dirinya lebih mudah dalam membantu tugas Pep Guardiola mengingat mengingat mereka memiliki kewarganegaraan yang sama. Tentu hal ini membuat Arteta tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan sistem Pep Guardiola.

Setelah berguru dengan Pep Guardiola di Manchester City selama tiga tahun, akhirnya ia kembali ke Arsenal selaku pelatih utama. Pep Guardiola sendiri nyatanya tidak terima dengan pendekatan Arsenal dalam mendapatkan Arteta dari Manchester City yang kurang menyenangkan. Namun pada akhirnya, Pep merelakan Arteta bersama the Gunners. Ia menambahkan memang sudah waktunya untuk Arteta ‘naik kelas’ melihat kontribusnya yang luar biasa di Manchester City. Bersama Manchester City, Arteta membantu City memenangkan dua gelar Liga Inggris, dua gelar Piala Liga Inggris, dan satu gelar Community Shield.

Setelah Arteta ditunjuk sebagai pelatih utama, lantas hal apa saja yang sudah dilakukannya selama delapan bulan terakhir di Arsenal?

Salah satu peran Arteta dalam pekerjaannya memperbaiki Arsenal adalah dengan meningkatkan moral para pemainnya. Seperti kita ketahui, Arteta dihadapkan pada skuad dengan tingkat kepercayaan diri yang sedang terpuruk. Kekalahan demi kekalahan yang didapat berdampak langsung pada psikis dari pemain-pemainnya. Namun, sejak kedatangan Arteta ke publik Emirates, lambat laun tingkat kepercayaan diri dari skuad the Gunners mulai naik. Dengan beberapa filosofi yang ia ciptakan di klub tentunya membuat pemain-pemain yang sedang terpuruk mendapat kesempatan kedua. “tidak peduli dengan apa yang anda lakukan di masa lalu, tiap harinya tim ini akan dimulai pada titik nol”. Ya, Arteta mempercayai bahwa setiap pemain memiliki kesempatan yang sama untuk berada pada tempat utamanya. Tinggal bagaimana mereka menunjukan kualitasnya pada tiap pertandingan. Efek dari pemikiran ini tentunya berdampak pada pemain-pemain yang benar ingin memberikan seluruh kemampuannya untuk tim. Pemain-pemain seperti Emi Martinez, Maitland-Niles, dan Elneny menjadi pemain yang paling diuntungkan pada sistem ini. Jangan lupakan Granit Xhaka yang hampir hengkang pada Januari lalu bila tidak diberi kesempatan kedua setelah insiden yang dilakukannya di masa lalu. Ia membayar kepercayaan Arteta dengan tampil impresif di tiap laganya. Kali ini, tidak akan ada anak emas layaknya Guendouzi di musim sebelumnya. Bila ingin menjadi pilihan utama, pemain tersebut harus menunjukan segenap kemampuannya.

Pemikiran Arteta yang menghargai akan adanya kerja keras berbuah manis untuk Arsenal. kemenangan demi kemenangan mulai didapat skuad asuhan Arteta ini. Bahkan, tim ini mulai terbiasa untuk bersaing dengan klub Big Six. Tentunya ini tidak terlepas dari tangan dingin Mikel Arteta dalam meracik taktik dan memaksimalkan potensi setiap pemain Arsenal. Sejak kedatangannya di Arsenal, ia dapat mengalahkan Manchester United, Chelsea, Manchester City, Liverpool dan virus corona yang menjangkit dirinya di awal Maret lalu. Total ia sudah memenangkan 16 laga dari 29 pertandingan yang ia jalankan bersama Arsenal. Belum lagi dengan torehan Piala FA dan Community Shield di musim perdananya menunjukan kualitas dari mantan kapten Arsenal di masa lalu.

Berkat kharisma yang Arteta bangun selama delapan bulan ini, dapat dikatakan dirinya menjadi magnet untuk pemain-pemain yang ingin bergabung dengan Arsenal. Willian misalnya, melihat timnya Chelsea dikalahkan di Final FA membuka matanya bahwa tim ini (Arsenal) memiliki kualitas. Tentu hal itu berkat kepiawan Arteta yang lebih mengedepankan kolektivitas untuk meningkatkan kualitas tim. Selain itu, setelah Willian berbincang dengan Arteta, ia percaya dengan nilai-nilai yang ingin dibangun oleh manager 38 tahun itu di Arsenal. Ditambah dengan role besar yang diberikan untuk Willian, tentu membuat pemain berpaspor Brazil itu merasa dihargai. Selain Willian, Magalhaes dan Ceballos-pun dikabarkan menolak beberapa tim besar dan hanya ingin menerima Arsenal. Ditambah keputusan perpanjangan kontrak Aubameyang yang tinggal menunggu hari, tentu berkat pengaruh Arteta yang membangun tim ini ketingkatan yang lebih kuat lagi.

Sekarang Arteta sudah membuktikan kualitasnya, tinggal bagaimana ia menunjukan konsistensinya di musim-musim kedepannya.

Ditulis oleh: Robby Arsyadan


Referensi :

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5134139/karena-willian-percaya-ide-ide-arteta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar