Kamis, 27 Agustus 2020

SULITNYA ARSENAL MELAWAN ‘BIG SIX’

SULITNYA ARSENAL MELAWAN ‘BIG SIX’

Tidak dapat dipungkiri lagi, Premier League merupakan salah satu liga terkompetitif di dunia. Tidak seperti dominasi Barcelona-Real Madrid di La Liga, ataupun superioritas Paris Saint Germain, Bayern Munich, dan Juventus di liganya masing-masing. Premier League menghadirkan enam tim yang selalu bersaing dalam perebutan papan atas klasemen. Terdiri dari Arsenal, Chelsea, Manchester City, Manchester United, Liverpool dan Tottenham, dominasi tim-tim ini di Premier League membuatnya dijuluki dengan sebutan ‘Big Six’. Tiap tahunnya, tim-tim ini selalu berada di enam teratas papan klasemen. Ibaratnya, mereka hanya bertukar posisi tiap tahunnya. Tidak hanya itu, Premier League memiliki tim-tim kuda hitam seperti Leicester, Wolves, dan Everton yang mulai menggoyahkan dominasi ‘Big Six’ di papan klasemen. Hal ini tentunya sudah membuktikan bahwa Premier League merupakan liga paling kompetitif di dunia.

Namun bagi Arsenal sendiri, menjadi ‘Big Six’ hanya seperti embel-embel berkat kejayaan di masa lalu. Arsenal dianggap hanyalah pelengkap dari enam tim yang berada di papan atas. Tidak ada tanda-tanda tim ini benar-benar bersaing untuk memenangkan Premier League. Jangankan memenangkan liga, untuk masuk zona Champion League saja Arsenal sudah absen selama empat tahun. Bahkan di musim ini, Arsenal untuk pertama kalinya ke luar dari enam besar setelah finish di posisi delapan klasemen. Ini merupakan kali pertama Arsenal finish di bawah enam besar sejak 25 tahun yang lalu, lebih tepatnya sebelum kedatangan Arsene Wenger di publik Arsenal.

Bisa dilihat dari jajaran ‘Big Six’ lainnya, mungkin Arsenal menempati posisi paling buncit diantara para kompetitornya. Ya, berada di bawah Liverpool, Manchester City, Manchester United, Chelsea, bahkan rival bebuyutannya, Tottenham. Lantas kenapa Arsenal selalu berada di bawah tim-tim ‘Big Six’ lainnya?

Statistik Big Six Premier League

Untuk Premier League musim ini saja, Arsenal sendiri sulit untuk mendapatkan banyak kemenangan di liga. Dari 38 laga, Arsenal hanya memenangkan 14 laga. Bahkan dengan jumlah ini Arsenal kalah dari tim-tim seperti Burnley, Southampton dan Wolves yang mengemas 15 kemenangan. Mirisnya dua nama pertama (Burnley dan Southampton) merupakan tim yang finish bawah Arsenal. Hal ini tentunya menandakan bahwa Arsenal sering kehilangan poin penuh saat melawan tim-tim Premier League, terutama yang levelnya berada di bawah mereka.

Hal itu tentunya disebabkan kurang impresifnya beberapa lini arsenal musim ini, lini depan misalnya. Bila dibandingkan dengan tim ‘Big Six’ lainnya, jumlah gol Arsenal berada di posisi paling bawah dengan total 56 gol. Bahkan dari total gol yang dicetak Arsenal musim ini, tim ini masih bergantung pada sosok Aubameyang. Dari 56 gol yang dicetak Arsenal, 22 gol di antaranya berkat kepiawan Auba. Bayangkan saja bagaimana bila Aubameyang hengkang, mungkin kejadiannya akan mirip seperti saat Van Persie hengkang ke kubu sebelah. Bila Aubameyang bertahan pun Arsenal harus menemukan penyerang yang sama trengginasnya dengan dirinya, mengingat Auba yang sudah berumur 32 tahun tentunya tidak selalu berada pada performa terbaiknya.

Kurang produktifnya Arsenal musim ini tentunya tidak terlepas dari cara bermain Arsenal yang kurang mendominasi pada tiap laganya. Tercatat di musim lalu saja, Arsenal hanya bisa mencatat 406 shoot ke arah gawang musuh, berbeda jauh dengan Manchester City yang menempati posisi pertama (745). Semakin sedikit shoot maka tim tersebut kurang mendominasi dan cenderung mengalami kebuntuan dalam penyerangan. Bahkan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, Arsenal cenderung tertekan sehingga sulit menciptakan shoot ke arah gawang musuh.

Hal ini bukan bualan belaka, di lini pertahanan pun total Arsenal mencatat 147 saves, angka terbanyak dibandingkan klub Premier League lainnya. Tentunya hal ini semakin mengukuhkan bahwa Arsenal merupakan tim yang lebih banyak tertekan di musim ini. Banyak penyelamatan sama saja dengan banyaknya serangan musuh. Ditambah, lini pertahanan yang kurang meyakinkan, membuat Bernd Leno harus bekerja lebih ekstra lagi untuk mengawal gawang Arsenal. Wajar saja Arsenal hanya dapat meraih 10 Clean Sheet di liga musim ini melihat buruknya lini pertahanan Arsenal musim ini.

Dengan statistik seperti itu sulitnya Arsenal untuk mengalahkan ‘Big Six’ di EPL menjadi hal yang lumrah. Dari 12 pertemuan yang telah dilakoni Arsenal melawan ‘Big Six’ musim lalu, Arsenal hanya dapat menang dua kali, yaitu melawan Manchester United (home) dan Liverpool (home) di ajang Liga. Sisanya Arsenal tidak dapat meraih poin penuh.

Kedatangan Arteta

Namun, angin segar datang ketika Arteta mulai mengambil alih kursi kepelatihan Arsenal. Arsenal mulai menampilkan tajinya dihadapan ‘Big Six’ Premier League. Tentu kita ingat bagaimana supperiornya Arsenal mengalahkan dua tim papan atas Premier League, Liverpool dan Manchester City dalam sepekan. Tentu hal itu tidak lain karena racikan taktik Arteta yang berhasil meredam kedigdayaan dua pesaing gelar juara itu. Puncaknya adalah ketika Arteta dapat mengalahkan Chelsea di final FA Cup dan mempersembahkan trofi pertamanya sebagai pelatih untuk Arsenal.

Namun kemenangan saja tidak cukup, Arsenal harus menang secara meyakinkan bila ingin kembali mendominasi Britania. Ya, Arsenal memang menang melawan Liverpool, tapi bisa-bisanya Liverpool kalah setelah melepaskan 21 shoots ke gawang Arsenal. Ya, Arsenal memang menang Lawan City, namun bagaimana bisa Arsenal menjuarai Premier League bila mereka kalah mendominasi seperti apa yang dilakukan City terhadap Arsenal. Untuk itu diperlukan skema dan pemain yang tepat agar Arsenal dapat terus konsisten setiap laganya. Jangan sampai tim sekelas Brighton mempermalukan Arsenal baik di laga kandang maupun tandang.

Arsenal sudah memiliki kunci dari semua masalahnya, kapten Arsenal di masa lalu yang sekarang menjadi manajernya, Arteta. Tinggal bagaimana tim ini terus tumbuh untuk mengalahkan pesaing-pesaingnya.

Ditulis oleh: Robby Arsyadani


Referensi: Premier League.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar